Kalapas Kediri Dorong WBP Ikuti Pelatihan Olahan Tempe

Kediri - Menindaklanjuti keberlangsungan program pelatihan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan terjalinnya relasi antara Lapas Kelas IIA Kediri Kanwil Kemenkumham Jawa Timur dengan PT Bala Aditi Pakuaty, Kamis (14/03/2024).

Pukul 09.00 WIB 15.00 WIB di Aula Welas Asih (Lapas Kediri) PLT Kalapas Kediri Budi Ruswanto bersama Kasi Kegiatan Kerja (Giatja) Denie Kamiswara dan jajarannya melaksanakan kegiatan pelatihan produksi tempe dan olahan makanan berbahan baku tempe tahap I bagi WBP Lapas Kediri.

Baca juga: Sesi II Mapenaling oleh Seksi KPLP Lapas Permisan Nusakambangan

Pentingnya program pembinaan kepada WBP yang selalu diutamakan oleh Lapas Kediri, mendasari berlangsungnya program pembinaan kemandirian TA 2024 yang bekerja sama dengan PT Bala Aditi Pakuaty.

Denie Kamiswara selaku Kasi Giatja Lapas Kediri menyampaikan, bahwa program pelatihan kemandirian ini telah berlangsung sejak hari Jumat tanggal 8 Maret 2024 dan akan berlangsung hingga 24 hari ke depan.

Baca juga: Penguatan terhadap Anak Pelaku oleh PK Bapas Nusakambangan dalam sidang Tuntutan

"Pelatihan ini yang terbagi dalam 2 tahap yaitu Tahap I produksi tempe higienis dan Tahap II pembuatan olahan makanan berbahan baku tempe, " ucap Denie.

Plt Kalapas Kediri Budi Ruswanto berpendapat bahwa program-program seperti ini akan terus kami dorong karena kesamaan visi dalam hal pembinaan terhadap WBP Lapas Kediri dan tentunya ilmu yang diterima oleh teman-teman WBP diharapkan mampu berdampak positif ke masyarakat luar dikemudian hari.

Baca juga: Pentingnya Piket Kontrol untuk Jaga Keamanan Lapas Permisan Nusakambangan

"Kita juga akan terus berkoordinasi dengan stakeholder lain. Salah satunya bekerjasama dengan Bachtiar merupakan CEO PT Bala Aditi Pakuaty untuk membantu memberikan pelatihan dan ketrampilan bagi WBP agar mendapatkan ilmu yang lebih berkembang lagi ke depan, khususnya dalam hal produksi tempe higienis.” ungkapnya.

Hal ini selaras dengan arahan dari Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono, bahwa sinergitas antara Lapas dengan instansi lain sangat diperlukan tentunya untuk mendukung program-program yang akan dijalankan seperti halnya program pembinaan kepada WBP dan juga program-program lain yang bermanfaat positif bagi organisasi serta pelayanan terhadap publik.

Baca juga: Lapas Permisan Nusakambangan Kembali Menjadi Tujuan Penelitian Lapangan dari Universitas Langlang Buana Bandung